Sashimi setelah Melahirkan – Selain sushi, sashimi juga menjadi salah satu makanan Jepang yang sangat populer di banyak negara, termasuk di Indonesia. Sashimi adalah irisan makanan mentah, biasanya berupa ikan atau makanan laut segar, yang disajikan bersama irisan lobak daikon. Hidangan ini umumnya disantap dengan tambahan bumbu seperti wasabi, jahe, atau kecap asin, yang memberikan perpaduan rasa yang khas dan segar.
Popularitas sashimi tak lepas dari kelezatannya yang mengandalkan kesegaran bahan, serta keunikan sensasi yang dihasilkan dari perpaduan rasa gurih, pedas, dan segar. Namun, bagi ibu yang baru saja melahirkan, penting untuk mempertimbangkan apakah sashimi aman untuk dikonsumsi, mengingat kondisi tubuh yang masih dalam pemulihan dan risiko yang mungkin ditimbulkan dari mengonsumsi makanan mentah.
Sashimi dan Variasinya di Jepang dan Indonesia
Di Indonesia, sashimi sering kali identik dengan ikan mentah atau makanan laut yang diiris tipis. Namun, di Jepang, sashimi tidak terbatas hanya pada ikan. Sashimi bisa berupa irisan daging sapi, babi, ikan, bahkan ayam yang sudah diolah secara matang. Ragam bahan ini menunjukkan bahwa sashimi tidak selalu harus berupa makanan laut mentah, meskipun versi mentah lebih populer.
Meski mentah, sashimi—terutama yang menggunakan irisan ikan segar—termasuk dalam hidangan yang cukup sehat. Ikan merupakan sumber protein yang berkualitas tinggi, serta mengandung vitamin D dan omega-3 yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Nutrisi ini berperan penting dalam mendukung kesehatan jantung, fungsi otak, dan sistem kekebalan tubuh, sehingga menjadikan sashimi sebagai pilihan makanan yang menyehatkan bagi banyak orang.
Namun, bagi ibu yang baru melahirkan, tetap perlu mempertimbangkan keamanan konsumsi sashimi, mengingat risiko yang dapat muncul dari mengonsumsi ikan mentah, seperti paparan bakteri atau parasit yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi.
Apakah Ibu yang Baru Melahirkan Boleh Mengonsumsi Sashimi?
Meskipun sashimi dikenal sebagai makanan yang sehat karena kandungan nutrisi dari ikan segar, bukan berarti hidangan ini dapat dikonsumsi oleh semua orang. Misalnya, ibu hamil biasanya dianjurkan untuk menghindari ikan mentah, termasuk sashimi, karena risiko kontaminasi bakteri atau parasit yang bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Namun, bagaimana dengan ibu yang baru melahirkan? Bolehkah mereka makan sashimi atau sushi yang terbuat dari ikan mentah? Setelah melahirkan, tubuh ibu berada dalam masa pemulihan, dan asupan makanan sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan ibu dan bayi, terutama jika ibu menyusui.
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut apakah konsumsi sashimi aman bagi ibu yang baru melahirkan, termasuk manfaat dan risiko yang perlu dipertimbangkan. Simak penjelasannya untuk mengetahui apakah sashimi bisa menjadi bagian dari menu setelah melahirkan atau perlu dihindari untuk sementara waktu.
Apakah Ibu yang Baru Melahirkan Boleh Mengonsumsi Sashimi? Ini Penjelasannya!
1. Sushi dan Sashimi dari Ikan Mentah Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil
Perempuan yang sedang menjalani program kehamilan atau sedang hamil disarankan untuk menghindari makanan mentah, termasuk sushi dan sashimi yang terbuat dari ikan mentah. Ini karena makanan mentah sangat rentan mengandung bakteri, termasuk bakteri Listeria, yang dapat memicu keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, dan diare. Bahayanya, bakteri Listeria tidak hanya berdampak pada ibu hamil, tetapi juga bisa memengaruhi bayi yang sedang dikandung. Bakteri ini dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, bahkan keguguran. Risiko inilah yang menjadi alasan utama mengapa makanan mentah sebaiknya dihindari selama kehamilan.
2. Kabar Baiknya, Ibu yang Sudah Melahirkan Bisa Mengonsumsi Sushi dan Sashimi
Setelah melahirkan, kabar baiknya adalah ibu sudah diperbolehkan kembali menikmati sushi dan sashimi. Dilansir dari Medical News Today, berbeda dengan saat kehamilan, ibu menyusui dapat mengonsumsi makanan mentah karena risiko bakteri menular ke bayi melalui ASI sangat kecil. Namun tentu saja, kebebasan ini tetap memiliki syarat. Selain tidak boleh berlebihan, ibu juga harus hati-hati dalam memilih restoran. Pastikan memilih restoran yang tidak hanya enak, tetapi juga terjamin kualitas dan kebersihannya, sehingga risiko paparan bakteri dapat diminimalisir.
3. Sayangnya, Tidak Semua Ikan Aman untuk Dikonsumsi
Meskipun ibu yang sudah melahirkan diperbolehkan mengonsumsi makanan berbahan dasar ikan mentah, perlu diingat bahwa tidak semua jenis ikan aman untuk kesehatan. Dilansir dari Medical News Today, beberapa jenis ikan seperti tilefish, king mackerel, marlin, swordfish, orange roughy, hiu, hingga bigeye tuna memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Bahkan jika ikan-ikan ini sudah dimasak, kandungan merkuri tetap ada. Merkuri yang ada pada ikan dapat masuk ke dalam tubuh bayi melalui ASI dan sangat berbahaya bagi perkembangan bayi yang masih rentan terhadap racun. Zat merkuri dapat memengaruhi otak serta sistem saraf bayi yang sedang tumbuh dan berkembang.
4. Pilih Ikan yang Baik untuk Perkembangan Bayi
Bagi ibu yang baru melahirkan, ada baiknya untuk memilih jenis ikan tertentu yang baik untuk pemulihan dan tumbuh kembang bayi. Gizi dari ikan tersebut akan ditransfer kepada bayi melalui ASI, sehingga pemilihan jenis ikan sangat penting. Beberapa jenis ikan yang baik dikonsumsi adalah ikan teri, ikan kod, haring, salmon, sarden, hingga ikan nila. Jenis ikan ini kaya akan asam lemak omega-3, yang sangat bermanfaat dalam membantu perkembangan otak bayi. Meski begitu, jumlah konsumsi sashimi sebaiknya tetap tidak berlebihan.
Selama masa kehamilan, pascamelahirkan, hingga menyusui, seorang ibu harus berhati-hati dalam memilih makanan. Sebab, ketika ibu mengonsumsi makanan tertentu, nutrisi tersebut juga akan berpengaruh pada bayi. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga pola makan agar tidak hanya memberikan manfaat bagi ibu, tetapi juga untuk tumbuh kembang bayi yang optimal.
Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co
Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com