Titipkan Anak Memang Umum, tapi Psikolog Peringatkan

  • Whatsapp
Titipkan Anak Memang Umum, tapi Psikolog Peringatkan

Titipkan Anak Memang Umum – di tengah masyarakat modern. Banyak orangtua dihadapkan pada kewajiban mencari nafkah demi kesejahteraan keluarga, termasuk sang anak.

Namun, menitipkan anak tidak boleh sembarangan. Orangtua perlu memastikan tempat penitipan yang tepat serta memahami batasan waktu menitipkan anak, karena jika berlebihan, hal ini dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional dan psikologis anak.

Read More

“Di mana pun kita memutuskan tempat pengasuhan anak, tujuannya agar anak tetap dapat mengenal dan nantinya mampu mengendalikan emosi,” jelas Dian Mustika Maya, S.Psi, MA, Psikolog dari Corien Centre, dalam dialog program Ruang Psikologi di Radio Streaming BKKBN Bengkulu, Jumat (30/8/2024).

Mengelola Emosi Anak dalam Penitipan: Pentingnya Peran Orangtua

Menurut Dian Mustika Maya, Psikolog dari Corien Centre, emosi adalah bagian esensial yang membedakan manusia dari robot. “Semua umat manusia memiliki emosi. Emosi tidak untuk dihilangkan, tetapi harus dikenal dan dikendalikan. Anak sudah mulai menunjukkan emosi sejak usia 0-2 tahun,” jelasnya.

Dian, yang juga merupakan anggota Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Bengkulu, menambahkan bahwa menitipkan anak memiliki dampak positif dan negatif. “Tinggal bagaimana orangtua menyikapinya,” ungkapnya. Ia juga menekankan bahwa pengasuhan oleh pihak ketiga sebaiknya tidak melebihi 10 jam dalam sehari, sehingga sisa waktu 14 jam dapat dimanfaatkan orangtua untuk berperan secara maksimal dalam perkembangan anak.

Plus Minus Pengasuhan oleh Orang Lain

Menitipkan anak kepada orang lain berarti menyerahkan sebagian tanggung jawab pengasuhan kepada mereka. Hal ini bisa memberikan efek positif bagi perkembangan anak, asalkan pengasuh paham cara mendampingi anak dengan baik.

Salah satu efek positif dari menitipkan anak adalah peningkatan keterampilan interpersonal, stimulasi mental dan fisik, serta penguatan kemandirian. “Sosialisasi dan keterampilan interpersonal dapat berkembang ketika anak sering berinteraksi dengan anak-anak lain atau individu di luar keluarga inti,” jelas Dian Mustika Maya.

Dian juga menekankan bahwa interaksi ini membantu anak belajar berbagi, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan berbagai tipe orang, yang sangat penting untuk perkembangan sosial mereka.

 

Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co

Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *