Siloam Gandeng Singapura untuk Memajukan Penelitian Klinis

  • Whatsapp
Siloam Gandeng Singapura untuk Memajukan Penelitian Klinis

Siloam Gandeng Singapura – RS Siloam melalui Clinical Research Siloam (CRS) resmi bekerja sama dengan Singapore Clinical Research Institute (SCRI) untuk mengembangkan penelitian klinis di Indonesia. Kerja sama ini mencakup pelatihan, penelitian bersama, serta berbagai kegiatan kolaboratif lainnya.

Menurut Medical Managing Director Grup RS Siloam, dr. Grace Frelita Indradjaja, penelitian klinis memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat. Selain membuka akses terhadap pengobatan baru, penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan serta menghadirkan obat-obatan dan terapi inovatif.

Penelitian Klinis Buka Akses ke Terapi Baru

dr. Grace Frelita Indradjaja menjelaskan bahwa melalui penelitian klinis, pasien mendapatkan kesempatan untuk mengakses terapi baru yang belum tersedia secara komersial. Banyak obat dan perawatan medis inovatif yang berasal dari uji klinis, terutama saat pengobatan tersebut belum mendapatkan persetujuan regulasi untuk dipasarkan. Penelitian klinis ini memberikan harapan bagi pasien untuk mencoba pengobatan yang bisa membawa perubahan signifikan dalam dunia kesehatan.

Penelitian Klinis Buka Peluang Pengobatan Baru bagi Pasien

“Misalnya saja pada pengobatan kanker, imunoterapi atau terapi berbasis gen, yang sering kali pertama kali diuji melalui uji klinis sebelum menjadi bagian dari standar perawatan. Pasien yang mengikuti penelitian klinis dapat memperoleh manfaat dari terapi-terapi baru ini lebih awal, yang bisa menjadi solusi bagi penyakit yang sebelumnya tidak memiliki pengobatan efektif,” jelas dr. Grace Frelita Indradjaja setelah penandatanganan kerja sama di Siloam Hospital Karawaci, Tangerang, Banten.

Untuk terus menyamakan kemajuan kesehatan Indonesia dengan negara-negara maju, Clinical Research Siloam (CRS) saat ini menjalankan 14 proyek aktif dan 5 percobaan klinis di berbagai bidang seperti pediatri, kedokteran nuklir, dan kanker, dengan 69 partisipan. Proyek-proyek ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia kesehatan global.

Selama sepuluh tahun terakhir, peringkat Indonesia dalam hal published journal telah meningkat signifikan dari posisi 54 ke peringkat 19 dunia, menurut Scientific Journal Rankings. “Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk meningkatkan struktur tata kelola, operasional penelitian, serta pengetahuan sumber daya manusia,” tambah dr. Grace. Kerja sama dengan Singapore Clinical Research Institute (SCRI) akan berfokus pada pelatihan staf dan memperkuat komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas uji klinis di Indonesia.

Membuka Akses Trial Treatment di Indonesia

dr. Grace Frelita Indradjaja mengungkapkan bahwa Siloam baru memulai perjalanan dalam penelitian klinis (clinical research) di Indonesia. Oleh karena itu, Siloam perlu banyak belajar dari negara-negara maju yang sudah lebih dulu memulai clinical research.

“Melalui clinical research, kita bisa menghasilkan hasil yang lebih baik untuk memberikan treatment kepada pasien. Jadi, pengobatan antara satu pasien dengan pasien lainnya akan menjalani terapi yang berbeda, tergantung dari tipenya,” jelas Grace.

Selama ini, trial treatment dan penelitian obat-obatan sering kali tidak dilakukan di Indonesia. Sebagian besar perusahaan besar di bidang pengobatan memulai penelitian mereka di negara-negara Eropa atau Amerika, karena fasilitas penelitian di dalam negeri belum memadai.

“Pasien kita dengan pasien di Eropa memiliki perbedaan, sehingga jika trial bisa dilakukan di Indonesia, hasilnya akan lebih relevan dan bisa segera digunakan,” tambah Grace.

Pantau Perkembangan Ilmu Pengobatan Terbaru

dr. Grace Frelita Indradjaja memastikan bahwa kerja sama dengan Singapura diharapkan akan terus berlanjut. Ilmu kedokteran dan pengobatan terhadap pasien terus berkembang, sehingga upaya untuk memperbarui pengetahuan dan kemampuan di bidang medis tidak akan berhenti di satu masa atau satu tempat.

“Makanya kami bekerja sama dengan berbagai negara. Misal, negara A kuat di bidang pengobatan tertentu, sementara negara B unggul di area lain. Kami akan terus mempelajari dan mengembangkan ilmu tersebut di dalam negeri,” jelas Grace.

Dengan penelitian klinis, efektivitas obat dan prosedur baru diuji, yang pada akhirnya membantu tenaga medis memahami apa yang bekerja paling baik untuk kondisi tertentu. Proses ini memungkinkan perawatan berbasis bukti yang lebih efektif, meningkatkan standar keselamatan pasien, serta meminimalkan risiko pengobatan.

Pasien yang Terlibat dalam Uji Klinis Sudah Ada, Siloam Pastikan Keamanan

dr. Grace Frelita Indradjaja juga memastikan bahwa pasien yang ikut serta dalam clinical research di Siloam sudah ada, dan keamanan mereka dijamin. Setiap pengobatan yang dilakukan dalam uji klinis dipantau oleh dokter yang bertanggung jawab.

“Sudah ada beberapa pasien yang terlibat, dan jumlahnya cukup banyak. Kami memastikan semua proses mengikuti kaidah dan peraturan dari Kementerian Kesehatan, serta setiap pasien telah memberikan persetujuan resmi untuk berpartisipasi,” jelas Grace.

Penelitian klinis yang dilakukan Siloam fokus pada penyakit-penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia, seperti pencernaan, demam berdarah, kanker, dan penyakit lainnya, dengan harapan dapat menemukan terapi yang lebih efektif untuk penanganannya.

 

Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co

Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *