Pentingnya Cek Gula Darah pada Ibu Hamil, Ini Kata Dokter

  • Whatsapp
Pentingnya Cek Gula Darah pada Ibu Hamil, Ini Kata Dokter

Pentingnya Cek Gula Darah – Tes gula darah menjadi langkah penting bagi ibu hamil, terutama saat memasuki trimester pertama atau kedua. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi potensi diabetes gestasional sedini mungkin, sehingga dapat dilakukan intervensi tepat waktu.

Menurut dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin dan Metabolik, penanganan diabetes gestasional berbeda dengan diabetes umum. “Kalau gestasional itu kita upayakan penurunan gula darah yang biasanya lebih rendah dari diabetes secara umum. Karena pada gestasional itu seringkali juga ada permasalahan dengan janinnya,” jelasnya dalam wawancara dengan Antara.

Read More

Dampak Diabetes Gestasional pada Janin

Diabetes gestasional tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu, tetapi juga bisa menimbulkan komplikasi serius pada janin. Oleh karena itu, memantau kadar gula darah secara berkala selama kehamilan sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga.

Intervensi dini, seperti perubahan pola makan, olahraga ringan, atau terapi insulin jika diperlukan, dapat membantu mengendalikan kadar gula darah dan mengurangi risiko komplikasi.

Jadi, bagi ibu hamil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter tentang tes gula darah, terutama di trimester awal kehamilan. Langkah ini dapat menjadi kunci untuk menjaga kehamilan yang sehat dan aman.

Apa Itu Diabetes Gestasional?

Diabetes gestasional adalah kondisi diabetes yang hanya terjadi selama masa kehamilan. Sebelum hamil, kadar gula darah seorang perempuan mungkin berada dalam kisaran normal. Namun, saat kehamilan, kadar gula darah dapat meningkat secara signifikan akibat perubahan hormonal, dan biasanya kembali normal setelah persalinan.

Menurut dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD, diabetes gestasional berbeda dari diabetes melitus tipe satu atau tipe dua yang sudah ada sebelum kehamilan. “Pada saat hamil, ada ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan resistensi insulin,” jelasnya.

Mengapa Resistensi Insulin Terjadi Saat Hamil?

Ketika hamil, tubuh perempuan mengalami perubahan hormon yang signifikan. Ketidakseimbangan hormon seperti estrogen dan progesteron dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana insulin tetap ada tetapi tidak bekerja dengan baik. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar gula darah selama kehamilan.

Namun, setelah persalinan, kadar hormon kembali normal. Ketika resistensi insulin menurun, gula darah biasanya kembali ke tingkat normal.

Mengapa Penting Mendeteksi Diabetes Gestasional?

Meski sifatnya sementara, diabetes gestasional dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Jika tidak terdeteksi atau tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti berat badan bayi lahir yang terlalu besar (makrosomia) atau masalah kesehatan pada ibu selama kehamilan.

Deteksi dini dan manajemen gula darah yang tepat adalah kunci untuk memastikan kehamilan yang sehat bagi ibu dan bayi. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter dan melakukan tes gula darah secara rutin selama kehamilan.

Pentingnya Deteksi Dini Diabetes Gestasional

Gestasional diabetes tidak hanya dipengaruhi oleh perubahan hormonal, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan faktor genetik. Menurut dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD, perempuan hamil yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes berada pada risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko genetik.

Risiko Jika Gula Darah Tidak Terkontrol

Jika gula darah pada ibu hamil yang mengalami gestasional diabetes tidak dikelola dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi, baik bagi ibu maupun bayi. Berikut beberapa risiko yang perlu diwaspadai:

  1. Bayi Lahir dengan Berat Badan Berlebih
    Gestasional diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan bayi memiliki bobot badan yang lebih besar dari rata-rata (makrosomia). Kondisi ini sering kali membuat proses persalinan lebih sulit dan meningkatkan kemungkinan persalinan melalui operasi caesar.
  2. Ketuban Pecah Dini (Premature Rupture of Membrane)
    Ibu dengan gestasional diabetes juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami ketuban pecah dini, yang dapat mempersulit proses persalinan dan meningkatkan risiko infeksi.
  3. Distosia Bahu pada Bayi
    Jika ibu memilih persalinan per vaginam, bayi dengan berat badan berlebih berisiko mengalami distosia bahu, yaitu kondisi di mana bahu bayi tersangkut di panggul ibu. Ini merupakan komplikasi serius yang membutuhkan penanganan segera saat persalinan.

Perbedaan Pengobatan Gestasional Diabetes

Gestasional diabetes memiliki sifat yang berbeda dari diabetes tipe satu dan tipe dua, sehingga metode pengobatannya juga tidak sama. Menurut dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD, perbedaan ini disebabkan oleh penyebab utama gestasional diabetes yang terkait dengan perubahan hormon selama kehamilan.

Berbeda dengan diabetes tipe satu yang disebabkan oleh kurangnya produksi insulin atau tipe dua yang melibatkan resistensi insulin kronis, gestasional diabetes biasanya bersifat sementara. Setelah proses persalinan, gula darah ibu hamil yang mengalami gestasional diabetes umumnya kembali normal.

Risiko Diabetes Tipe Dua

Namun, meskipun gula darah kembali normal setelah persalinan, ibu yang pernah mengalami gestasional diabetes tetap memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe dua di kemudian hari.

“Makanya, terutama pada enam bulan setelah gestasional, sebaiknya gula darah tetap dijaga,” ujar Rulli.

Pentingnya Perawatan Pasca Persalinan

Ibu yang pernah mengalami gestasional diabetes disarankan untuk:

  • Melakukan pemantauan gula darah secara berkala, terutama dalam enam bulan pertama pasca-persalinan.
  • Menjaga pola makan dan gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi dan rendah gula.
  • Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan sensitivitas insulin.

Langkah-langkah ini penting untuk mengurangi risiko berkembangnya diabetes tipe dua di masa depan, sekaligus menjaga kesehatan jangka panjang.

Gestasional diabetes memang bersifat sementara, tetapi dampaknya dapat berlanjut jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, perhatian khusus pasca-persalinan sangat penting untuk mencegah komplikasi kesehatan di masa mendatang.

 

 

Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co

Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *