Kenapa Waktu Pemberian Teh untuk Anak Penting? Ini Alasannya

  • Whatsapp
Kenapa Waktu Pemberian Teh untuk Anak Penting? Ini Alasannya

Kenapa Waktu Pemberian Teh – Orangtua perlu lebih berhati-hati dalam memberikan teh kepada anak-anak, terutama karena teh dapat memberikan dampak kurang baik pada tumbuh kembang mereka. Menurut dr. Ria Yoanita, Sp.A, dokter spesialis anak dari Universitas Indonesia, waktu dan jumlah teh yang diberikan harus diperhatikan dengan baik. Konsumsi teh yang berlebihan dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting seperti zat besi, yang sangat dibutuhkan anak untuk pertumbuhan yang optimal.

Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk memastikan bahwa anak tidak mengonsumsi teh dalam jumlah berlebihan dan pada waktu yang tidak tepat. Rekomendasi dari para ahli adalah untuk membatasi jumlah teh dan menghindari pemberiannya berdekatan dengan waktu makan utama, sehingga tidak menghambat penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi anak.

Kenapa Teh Tidak Dianjurkan Sebelum Makan?

Menurut dr. Ria Yoanita, Sp.A, salah satu alasan mengapa teh tidak dianjurkan diberikan kepada anak sebelum makan adalah karena teh dapat membuat anak merasa kenyang. Akibatnya, anak seringkali menolak makan setelah minum teh, padahal asupan makanan yang bergizi sangat penting untuk tumbuh kembang mereka.

“Teh tidak mengandung zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta hanya sedikit sekali mengandung mineral. Hal ini bisa merugikan bagi anak-anak yang membutuhkan zat gizi lengkap untuk bisa tumbuh dan berkembang,” jelas dr. Ria seperti dilansir oleh Antara, Jumat (11/10/2024).

Hal ini berarti bahwa teh tidak bisa menggantikan kebutuhan nutrisi anak yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otaknya. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mempertimbangkan waktu dan frekuensi pemberian teh kepada anak.

Dampak Teh terhadap Penyerapan Zat Besi pada Anak

Selain membuat anak merasa kenyang dan enggan makan, teh juga mengandung polifenol dan asam fitat yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Zat besi adalah salah satu nutrisi esensial yang sangat dibutuhkan anak untuk pertumbuhan dan perkembangan, terutama dalam mendukung produksi sel darah merah dan mencegah anemia.

Jika penyerapan zat besi terganggu akibat konsumsi teh yang berlebihan, anak dapat berisiko mengalami defisiensi besi, yang dapat berakibat pada penurunan energi, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah pertumbuhan lainnya. Oleh karena itu, disarankan agar orangtua menghindari memberikan teh terlalu dekat dengan waktu makan, agar penyerapan nutrisi penting seperti zat besi tidak terganggu.

Risiko Anemia dan Stunting akibat Teh

dr. Ria Yoanita, Sp.A, mengingatkan bahwa teh dapat mengganggu penyerapan zat besi pada anak, yang bisa membuat anak rentan terkena anemia defisiensi besi. “Teh mengganggu penyerapan zat besi, anak jadi mudah terkena anemia defisiensi besi. Akibatnya, kenaikan berat badan menjadi lambat, dan jika tidak segera diatasi, dapat menyebabkan stunting,” ungkapnya.

Kondisi ini sangat berbahaya karena stunting dapat berdampak pada perkembangan fisik dan mental anak dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, sangat disarankan agar teh tidak diberikan sebagai pendamping makan dan tidak diminum bersamaan dengan waktu makan. Sebagai gantinya, orangtua bisa memberikan minuman yang lebih bernutrisi seperti susu atau jus buah tanpa gula untuk mendukung pertumbuhan anak secara optimal.

Bahaya Kandungan dalam Teh untuk Anak

Selain mengganggu penyerapan zat besi, dr. Ria Yoanita, Sp.A, juga menjelaskan bahwa teh mengandung stimulan seperti kafein, theobromine, dan teofilin. Zat-zat ini dapat membuat anak menjadi terlalu aktif dan kesulitan tidur jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Efek stimulan ini bisa mengganggu pola tidur anak, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Tidak hanya itu, teh juga memiliki sifat diuretik, yang dapat menyebabkan anak sering buang air kecil jika minum teh terlalu banyak. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi jika asupan cairan tidak diimbangi dengan minuman lain yang lebih bernutrisi.

dr. Ria juga mengingatkan bahwa teh dalam kemasan tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak karena kandungan gula yang tinggi. Minuman yang mengandung banyak gula dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes di kemudian hari. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya memberikan minuman yang lebih sehat dan alami kepada anak.

 

Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co

Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *