Kali ini kami akan membahas beberapa informasi terkait Penyakit Malaria, Cara Penularan Malaria, serta Vaksin Malaria. Seperti yang kita ketahui bahwa malaria masih menjadi ancaman di beberapa daerah di Indonesia.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2021 jumlah kasus malaria di Indonesia mencapai 94.610 kasus. Sedangkan tahun sebelumnya atau 2020 lebih tinggi 58,2% mencapai 226.364 kasus.
Ketika seseorang digigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria ini, mereka akan mengalami gejala seperti demam, menggigil dan kondisi lain yang dapat membahayakan tubuh namun saat ini sudah ada Vaksin Malaria yang bisa menangkal bahaya kematian bagi para penyandang penyakit malaria.
Jika tidak diobati, malaria dapat berkembang menjadi komplikasi serius dan menyebabkan kematian. Tapi bisa dicegah dan disembuhkan. yuk cari tahu melalui artikel berikut ini apa itu malaria, gejala, penyebab, cara penularan,pencegahannya dan Vaksin Malaria.
Apa itu Malaria?
Malaria merupakan infeksi plasmodium yang ditularkan oelh nyamuk Anoplhes betina yang terinfeksi. Malaria ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk, terutama anophles yang terinfeksi. Ketika nyamuk anophles yang terinfeksi plasmodium menginfeksi seseorang, ia menginfeksi menggigit dan dilepaskan ke aliran darah.
Parasit juga tumbuh di hati dan kemudian mulai menyerang sel darah merah. Apakah malaria berbahaya?
Malaria adalah penyakit yang serius dan berpotensi fatal. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi organ, gagal ginjal, kejang, dan kematian. Penyakit ini biasa terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis dengan tingkat kematian yang tinggi.
Meski menimbulkan risiko yang tinggi yang bisa mengancam hidup kamu, tidak usah cemas kamu bisa mengalahkan penyakit malaria dengan mengendalikan faktor risikonya.
Penyebab dan Cara Penularan Penyakit Malaria
Malaria dapat tertular dari daerah manapun. Berikut penyebab penyakit malaria, serta cara penularannya:
Gigitan Nyamuk
Seperti disebutkan, malaria ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk, terutama nyamuk Anopheles betina yang membawa parasit tersebut. Secara umum, ada bebarap spesies parasit penyebab penyakit malaria, yaitu:
- P. vivax yang di kenal dengan Malaria Tertiana dengan gejala ringan terjadi setiap 3 hari sekali. Jenis ini dapat bereproduksi karena dapat bertahan hidup di hati selama tiga tahun.
- P. falciparum dikenal sebagai malaria tropis, menyebabkan malaria berat dan malaria serebral yang fatal dan merupakan penyebab utama kematian akibat malaria. Biasanya, gejala terjadi sebenta r-sebentar setiap 48 jam.
- P. malariae, di kenal sebagai Malaria Quartana, dengan gejala yang muncul setiap 4 hari.
- P. ovale yang di kenal dengan Malaria Ovale dengan gejala menyerupai quartana. Spesies ini banyak di temukan di Afrika dan Pasifik Barat, namun jarang di Indonesia.
Metode transmisi lainnya
Parasit penyebab malaria dapat mempengaruhi sel darah merah, sehingga penderita malaria juga dapat tertular dengan kontak darah yang terinfeksi, misalnya :
- Penularan dari ibu ke anak saat lahir disebut malaria kongenital
- Melalui transfusi darah
- Berbagi jarum atau jarum suntik
- Transplantasi organ
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan utama bagi WHO karena dapat menimbulkan banyak masalah dan bahaya bagi ibu hamil karena dapat mempengaruhi kehamilan dan keberhasilan persalinan. Selanjutnya kamu bisa simak penjelasan dari dokter ahli yang membahas tentang malaria:
Gejala Malaria
Pada umumnya gejala muncul 10 hari hingga 4 minggu setelah infeksi, terkadang bisa juga muncul setelah 7 hari. Gejala malaria mirip dengan flu, meski tidak di sertai batuk atau pilek. Malaria memiliki gejala yang beragam, mulai dari yang ringan hingga berat, dan dapat menyebabkan kematian.
Fase Malaria
Permulaan malaria, yang di kenal sebagai trias malaria, biasanya berlangsung 6 hingga 10 jam dan meliputi:
- Tahap dingin: Menggigil dan terasa dingin
- Tahap panas: Demam tinggi, sakit kepala, muntah dan kejang pada anak
- Tahap berkeringat: Berkeringat deras, kemudian kembali ke suhu normal dan kelelahan.
Gejala Umum
Selain itu, gejala umum malaria lainnya meliputi:
- Menggigil bisa sedang hingga parah
- Demam tinggi
- Banyak berkeringat
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Sakit perut, hingga diare
- Anemia
- Nyeri otot
- Kejang
- Kotoran berdarah
Diagnosis dan Pengobatan Malaria
Saat gejala malaria muncul, apalagi jika Sahabat MIKA memiliki riwayat perjalanan ke daerah endemik malaria, segeralah berobat ke dokter. Diagnosis Malaria dapat di lakukan dengan:
- Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk antigen malaria menggunakan sampel darah pasien.
- Tes diagnostik berdasarkan parasit melalui mikroskop.
Tes diagnostik memungkinkan petugas layanan kesehatan untuk dengan cepat membedakan antara malaria dan demam non-malaria, memfasilitasi pengobatan yang tepat, termasuk terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT).
Cara Mencegah Penyakit Malaria
Pencegahan malaria penting karena malaria bisa berbahaya. Mengetahui cara pencegahan penyakit malaria sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI, yaitu:
- Bersihkan lingkungan dengan air mengalir. Jangan lupa untuk membersihkan perangkat.
- Sebarkan ikan pemakan jentik nyamuk, jika Anda memiliki reservoir seperti kolam.
- Tutup tangki air, baik air mandi maupun air minum saat tidak di gunakan. Hindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, dan menyemprotnya secara berkala.
- Hindari aktivitas malam hari di dekat air, seperti sungai, danau, dan sawah, karena nyamuk penyebab malaria lebih aktif di malam hari.
Saat ini WHO telah meresmikan vaksin malaria untuk anak karena anak membutuhkan perhatian khusus akibat dampak yang parah. Namun, Indonesia masih mengusahakan izin WHO untuk vaksin Mosquirix.
Fakta Tentang Vaksin Malaria Cara Kerja dan Efek Samping
Penggunaan vaksin ini bisa menyelamatkan puluhan ribu nyawa anak setiap tahunnya. Berikut beberapa informasi tentang vaksin malaria:
1. Butuh Waktu 30 Tahun untuk Mengembangkannya
Vaksin malaria pertama disebut Mosquirix atau RTS,S/AS01. Vaksin ini di kembangkan 30 tahun lalu. Sementara itu, program vaksinasi ini pertama kali di laksanakan pada tahun 2019.
2. Mengurangi malaria ganas
Vaksin malaria telah di uji pada 800.000 anak di Ghana, Kenya, dan Malawi. Akibatnya, WHO telah menyatakan vaksin tersebut aman, hemat biaya dan mengurangi malaria berat dan kematian hingga 30%.
Uji klinis menunjukkan bahwa vaksin memberikan perlindungan hingga 39% terhadap malaria pada bayi berusia 5 hingga 17 bulan. WHO merekomendasikan vaksin malaria ini untuk mencegah malaria paling mematikan, Plasmodium falciparum.
3. Ambil Empat Dosis
Vaksin malaria pertama ini hadir dalam empat dosis dan dapat di berikan kepada bayi sejak usia 5 bulan.
4. Mekanisme Kerja Vaksin Malaria
Vaksin ini bekerja dengan mencegah parasit malaria berkembang biak di hati dan masuk ke aliran darah pasien. Dengan cara ini, vaksin dapat mencegah terjadinya gejala malaria.
Efek Samping Vaksin Malaria
Efek samping dari vaksin ini antara lain nyeri dan bengkak di tempat suntikan serta demam. Sedangkan Efek samping ini mirip dengan reaksi terhadap vaksin lain yang di berikan kepada anak-anak.
Vaksinasi juga di kaitkan dengan peningkatan risiko demam dalam waktu 7 hari setelah vaksinasi. Dalam uji coba fase 3, anak-anak yang mengalami demam setelah vaksinasi sembuh total tanpa konsekuensi jangka panjang.
Demikianlah ulasan tentang Vaksin Malaria, Terlepas dari tantangan yang terkait dengan vaksin RTS,S, penambahannya ke rangkaian intervensi pengendalian malaria merupakan lompatan besar ke depan dalam perang global melawan malaria dingin.
Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co
Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com