Hati-Hati – Teether memiliki fungsi yang berbeda dari empeng atau botol dot yang biasa digunakan bayi. Jika empeng dan dot botol terutama berfungsi untuk menenangkan bayi atau membantu mereka tidur, teether dirancang khusus untuk merangsang pertumbuhan gigi. Teether memberikan permukaan yang dapat digigit oleh bayi saat mereka mengalami gatal atau ketidaknyamanan di gusi selama proses tumbuh gigi.
Namun, meskipun bermanfaat, penggunaan teether yang berlebihan atau tidak sesuai bisa berdampak pada kesehatan gigi bayi. Salah satu risikonya adalah kemungkinan mempengaruhi posisi gigi, yang dapat menyebabkan gigi tumbuh miring atau bahkan menonjol.
Teether dan Dampaknya pada Pertumbuhan Gigi Bayi: Perlu Diperhatikan Penggunaannya
Teether, yang umumnya terbuat dari karet, sering digunakan untuk menenangkan bayi selama proses tumbuh gigi dengan memberikan kenyamanan pada gusi mereka. Namun, drg. Joshua Calvin, Sp.KGA, mengingatkan bahwa penggunaan teether yang berlebihan bisa berdampak negatif pada perkembangan gigi bayi. Sama halnya dengan empeng, teether yang dipakai terus-menerus dapat menyebabkan pertumbuhan gigi yang tidak sejajar atau bahkan gigi tonggos.
“Tentu akan jadi masalah, kalau teether mulai dipakai untuk menggantikan peran empeng,” ucap drg. Joshua, yang berpraktik di My n Your Dentist dan Kiddie Care Center, dalam sebuah diskusi daring. Ia menekankan pentingnya menggunakan teether dengan bijak dan sesuai kebutuhan, agar tidak mengganggu pertumbuhan gigi yang sehat.
Kapan Sebaiknya Anak Berhenti Menggunakan Empeng atau Dot?
Para ahli menyarankan agar anak berhenti menggunakan empeng atau dot pada usia 1 hingga 1,5 tahun. Penggunaan empeng atau dot terlalu lama dapat memengaruhi perkembangan gigi dan rahang anak, berisiko menyebabkan gigi tumbuh tidak rata atau bahkan tonggos.
Namun, dalam situasi tertentu di mana bayi tidak dapat menyusu langsung dari ibu (direct breastfeeding), penggunaan dot masih diperbolehkan hingga usia dua tahun. Setelah itu, sebaiknya anak mulai diarahkan untuk menghentikan kebiasaan ini demi menjaga kesehatan dan posisi gigi yang optimal.
Pentingnya Menghentikan Penggunaan Empeng dan Teether pada Usia yang Tepat
Pada usia dua tahun, sebagian besar anak sudah mulai memasuki fase penyapihan, yaitu berhenti meminum air susu ibu (ASI). Di titik ini, penggunaan empeng atau dot sebaiknya dihentikan, karena jika digunakan hingga usia empat tahun, bisa memengaruhi struktur gigi dan bentuk wajah anak.
Namun, penting untuk diingat bahwa berhenti menggunakan empeng atau dot bukan berarti harus digantikan dengan teether. “Apapun yang terjadi karena penggunaan empeng, itu juga bisa terjadi pada teether,” kata drg. Joshua Calvin, Sp.KGA. Jadi, meskipun teether digunakan untuk merangsang pertumbuhan gigi, terlalu sering atau terlalu lama menggunakannya juga bisa berisiko menyebabkan masalah pada gigi anak, seperti gigi tonggos atau masalah pada struktur rahang.
Hentikan Penggunaan Teether Setelah Gigi Susu Tumbuh Lengkap
Setelah gigi susu anak tumbuh dengan lengkap, penggunaan teether sebaiknya dihentikan. “Kalau giginya sudah lengkap, teether sudah enggak layak untuk dipakai. Sudah tidak sesuai dengan tujuannya,” kata drg. Joshua Calvin, Sp.KGA. Umumnya, gigi susu anak akan tumbuh lengkap sekitar usia 2-3 tahun, dan pada saat itulah anak juga biasanya mulai berhenti mengences atau mengeluarkan air liur yang berlebihan.
Pada titik ini, teether sudah tidak diperlukan lagi, karena tujuannya untuk merangsang pertumbuhan gigi sudah tercapai. Terus menggunakannya setelah gigi tumbuh lengkap malah bisa berisiko menyebabkan masalah pada perkembangan gigi dan struktur mulut anak.
Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co
Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com