Gen Z – Sebagai generasi yang tumbuh di era perkembangan teknologi pesat, Gen Z kerap disebut sebagai generasi paling melek digital. Dengan akses ke internet dan media sosial yang begitu luas, mereka dapat dengan mudah mencari informasi mengenai berbagai topik, termasuk isu kesehatan mental yang semakin banyak dibicarakan.
Platform digital memungkinkan Gen Z untuk mengeksplorasi sumber daya seperti artikel, video edukasi, hingga komunitas online yang mendiskusikan pentingnya menjaga kesehatan mental. Kampanye global di media sosial tentang kesadaran mental juga sangat memengaruhi cara mereka memahami dan mengelola emosi, stres, atau bahkan gangguan psikologis.
Namun, benarkah kemudahan akses ini menjadikan Gen Z sebagai generasi paling sadar akan pentingnya kesehatan mental? Atau, apakah kesadaran mereka masih sebatas tren yang berkembang di media sosial? Yuk, kita telusuri lebih jauh untuk mencari jawabannya!
Kesadaran Kesehatan Mental pada Gen Z: Lebih Tinggi, Lebih Lantang
Dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Agus Prasetyo, mengakui bahwa kesadaran Gen Z terhadap kesehatan mental memang cukup tinggi. Menurut pria yang akrab disapa Pras, kemajuan teknologi mempermudah generasi ini dalam mengakses informasi terkait kesehatan mental, sehingga tingkat awareness mereka lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya.
“Anak-anak muda sekarang, khususnya Gen Z, jauh lebih mudah mencari informasi mengenai kesehatan mental, sehingga awareness mereka jauh lebih tinggi,” jelas Pras dalam acara peluncuran Program Kesehatan Mental TikTok bersama WHO di Jakarta Barat, Kamis (14/11/2024).
Namun, Pras juga menegaskan bahwa kesadaran kesehatan mental bukan hanya milik Gen Z. Generasi sebelumnya, seperti Milenial dan Gen X, juga memahami pentingnya kesehatan mental, meskipun memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikannya.
“Generasi orang tua kita itu juga sadar kok akan kesehatan mental. Hanya saja, cara mereka menyampaikan kesadaran ini berbeda,” tambahnya. Jika Gen Z dikenal lantang dan terus terang dalam menyuarakan isu kesehatan mental, generasi sebelumnya cenderung lebih diam dan konvensional dalam menyikapi masalah tersebut.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap kesehatan mental sebenarnya meluas di berbagai generasi, meskipun Gen Z sering menjadi sorotan karena cara mereka yang lebih aktif dan vokal.
Kesadaran Kesehatan Mental Tidak Terbatas pada Satu Generasi
dr. Agus Prasetyo menegaskan bahwa penting untuk tidak memberikan stigma terhadap generasi yang lebih tua, seperti Generasi X atau Milenial, dengan anggapan bahwa mereka kurang melek terhadap kesehatan mental. Menurutnya, meskipun pendekatan mereka berbeda, ada banyak individu dari generasi ini yang aktif mencari informasi dan mengedukasi diri terkait pentingnya kesehatan mental.
“Sebagian dari Generasi X dan Millennials juga berusaha memahami isu kesehatan mental dengan lebih baik, bahkan turut menyuarakan pentingnya hal ini,” ujar Pras.
Ia mengingatkan bahwa kesadaran kesehatan mental adalah perjalanan yang universal, tidak eksklusif milik satu generasi saja. Semua kelompok usia memiliki kontribusi masing-masing dalam membangun pemahaman yang lebih baik mengenai kesehatan mental, meskipun caranya mungkin berbeda-beda.
Pernyataan ini menekankan pentingnya inklusivitas dalam membahas isu kesehatan mental, sehingga semua generasi merasa terlibat tanpa adanya stigma atau perbandingan yang merendahkan satu sama lain.
Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co
Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com