Dokter Internis – Kanker merupakan penyakit sistemik yang tidak hanya menyerang satu bagian tubuh, tetapi mempengaruhi berbagai sistem dan organ. Oleh karena itu, penanganan kanker harus dilakukan secara komprehensif, melibatkan berbagai disiplin ilmu kedokteran. Dalam konteks ini, dokter spesialis penyakit dalam atau internis memainkan peran penting sebagai ujung tombak dalam perawatan pasien kanker.
Sebagai ahli dalam menangani berbagai penyakit yang mempengaruhi organ-organ dalam tubuh, dokter internis memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana kanker memengaruhi seluruh sistem tubuh. Internis juga memiliki peran kunci dalam mendiagnosis kanker sejak tahap awal, mengelola komplikasi yang muncul, serta bekerja sama dengan tim multidisiplin—termasuk ahli onkologi, ahli bedah, radiolog, dan tenaga medis lainnya—untuk memastikan pasien menerima perawatan yang tepat dan holistik.
Peran mereka sangat penting dalam memastikan pengobatan kanker tidak hanya berfokus pada menghilangkan tumor, tetapi juga pada pemantauan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan, menangani efek samping terapi, dan menjaga kualitas hidup pasien.
Kompleksitas Penanganan Kanker: Tantangan dalam Merawat Pasien dengan Komorbiditas
Menurut Prof. A Harryanto Reksodiputro, Sp.PD KHOM, salah satu tantangan terbesar dalam menangani pasien kanker adalah kompleksitas penyakit itu sendiri. Ia menjelaskan bahwa kompleksitas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk proses perkembangan kanker, karakteristik unik setiap pasien, dan jenis terapi yang diberikan. “Sebagian besar penyakit kanker ditemukan pada usia tua, di mana pasien sering kali mengidap berbagai penyakit komorbid, seperti diabetes atau hipertensi,” ujar Prof. Harryanto dalam konferensi pers ROICAM ke-11 di Jakarta (12/10).
Pasien kanker yang berusia lanjut dan memiliki komorbiditas membutuhkan perhatian ekstra, karena kondisi kesehatan yang sudah rentan sering kali diperparah oleh kanker dan pengobatan yang diberikan. Selain itu, pasien kanker sering kali memiliki sistem imun yang lemah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Dokter internis berperan penting dalam mengelola komorbiditas ini serta memantau kesehatan pasien secara keseluruhan, memastikan bahwa pengobatan kanker dapat berjalan efektif tanpa mengabaikan kondisi medis lainnya.
Pendekatan yang holistik ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, sekaligus meminimalkan komplikasi selama perawatan.
Prioritaskan Kondisi Umum Pasien Sebelum Pengobatan Kanker Dimulai
Dalam penanganan pasien kanker, menjaga kondisi umum pasien menjadi sangat penting sebelum memulai terapi kanker, seperti kemoterapi. Menurut Prof. A Harryanto Reksodiputro, Sp.PD KHOM, pasien kanker sering kali memiliki kondisi kesehatan yang rentan, terutama jika mereka juga mengidap penyakit komorbiditas seperti diabetes atau hipertensi. Kondisi ini membuat pasien lebih mudah mengalami penurunan kesehatan selama menjalani pengobatan kanker.
“Mengobati kanker sebaiknya diobati dulu kondisi umum. Kalau ada penyakit atau gangguan kesehatan, diobati dulu sebelum kemoterapi,” ujar Prof. Harryanto. Hal ini penting karena pengobatan kanker, terutama kemoterapi, bisa sangat melemahkan tubuh dan memperburuk kondisi komorbiditas yang sudah ada.
Pendekatan ini menunjukkan betapa pentingnya peran dokter internis dalam mengelola kesehatan pasien secara keseluruhan. Dokter internis tidak hanya fokus pada pengobatan kanker itu sendiri, tetapi juga memastikan bahwa semua gangguan kesehatan lain yang ada pada pasien ditangani terlebih dahulu. Dengan begitu, tubuh pasien lebih siap untuk menghadapi rangkaian pengobatan kanker yang menantang, meminimalkan risiko komplikasi, dan meningkatkan peluang keberhasilan terapi.
Pengobatan Kanker yang Tepat dan Efisien: Peran Penting Dokter Internis
Prof. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD KHOM, menekankan pentingnya pengobatan kanker yang tepat guna, efektif, dan mengikuti prinsip farmakoekonomi, mengingat tingginya biaya obat-obatan kanker. Penggunaan obat yang tepat dan efisien sangat penting untuk memastikan hasil yang optimal bagi pasien, terutama di tengah tantangan biaya pengobatan kanker yang mahal.
Keterlibatan dokter internis dan fellow onkologi dalam penanganan kanker menjadi semakin krusial, terutama setelah Kementerian Kesehatan meluncurkan program transformasi pelayanan rujukan. Salah satu fokus utama dari program ini adalah pengembangan jejaring pengampuan pelayanan kanker, yang bertujuan untuk menjadikan pelayanan kanker lebih merata di seluruh Indonesia. Program ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat hingga di tingkat kabupaten dan kota, sehingga akses terhadap perawatan kanker tidak lagi hanya terbatas di kota-kota besar.
“Penyebaran dokter penyakit dalam cukup luas di seluruh Indonesia sehingga pelayanan bisa lebih merata. Dokter internis juga berperan dalam menangkap penyakit kanker lebih awal,” jelas Prof. Aru. Dengan tersebarnya dokter spesialis penyakit dalam di seluruh wilayah Indonesia, deteksi dini kanker dan perawatan yang lebih komprehensif dapat diakses oleh lebih banyak orang, meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup pasien.
ROICAM ke-11: Kolaborasi Dokter Internis dalam Penanganan Kanker di Indonesia
Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) cabang Jakarta kembali menggelar acara tahunan “The Role of Internist in Cancer Management” (ROICAM) ke-11 yang berlangsung pada 11-13 Oktober 2024 di Jakarta. Acara ini diikuti oleh sekitar 600 peserta yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, residen penyakit dalam, dan perawat.
Prof. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, selaku ketua acara, menyatakan bahwa ROICAM ke-11 ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan di antara dokter spesialis penyakit dalam, Internal Medicine Fellowship of Oncology (IFO), serta berbagai disiplin ilmu terkait. “Melalui acara ROICAM 11 ini, kami berharap dapat bertukar pikiran dan berkolaborasi di antara para dokter spesialis penyakit dalam dan disiplin terkait, dengan tujuan utama meningkatkan pengetahuan komprehensif tentang penanganan kanker di Indonesia,” ujar Prof. Ikhwan.
Selain itu, dr. Ronald A Hukom, Sp.PD, menambahkan bahwa penguatan pelayanan kanker di Indonesia sejalan dengan program pemerintah dalam mengembangkan medical tourism. Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing pelayanan kesehatan, khususnya dalam penanganan kanker, agar setara dengan negara-negara lain. Melalui program ini, diharapkan pelayanan kanker di Indonesia dapat mencakup seluruh tahapan, mulai dari diagnosis hingga tatalaksana komprehensif, termasuk perawatan paliatif.
Dukungan terhadap program ini tidak hanya datang dari aspek SDM yang berkualitas, tetapi juga melalui pemanfaatan teknologi canggih dan peralatan medis modern yang kini telah tersedia di Indonesia. Dengan adanya kolaborasi yang baik dan teknologi yang tidak kalah dengan luar negeri, layanan kanker di Indonesia berpotensi semakin maju dan dapat memberikan perawatan yang optimal bagi pasien.
Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co
Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com