Dampak ‘Fatherless’: Anak Laki-laki Rentan Jadi Peragu?

  • Whatsapp
Dampak 'Fatherless': Anak Laki-laki Rentan Jadi Peragu?

Dampak ‘Fatherless’ – Fatherless adalah kondisi di mana seorang ayah tidak hadir dalam kehidupan anak, baik secara fisik, psikologis, maupun emosional. Dalam situasi ini, anak biasanya hanya diasuh oleh ibunya. Meskipun peran ibu sangat penting, absennya figur ayah dapat membawa dampak signifikan terhadap perkembangan anak, terutama anak laki-laki.

Menurut Ustaz Bendri, founder Fatherman dan praktisi Islamic parenting, kondisi ini dapat memengaruhi psikologis dan emosional anak laki-laki. Dalam sebuah podcast Kompas Lifestyle bertajuk “Fatherless Bikin Anak Mudah Jatuh Cinta pada Orang yang Salah”, Rabu (13/11/2024), ia menyampaikan:

“Anak tumbuh menjadi anak peragu. Mereka biasanya anak yang sulit mengambil keputusan.”

Hal ini terjadi karena figur ayah sering kali menjadi panutan dalam pengambilan keputusan, keberanian, dan rasa percaya diri. Ketidakhadiran ayah bisa membuat anak laki-laki kehilangan sosok pembimbing yang membantunya belajar menghadapi tantangan dan mengambil sikap tegas.

Dampak Psikologis Jangka Panjang

Ketika anak laki-laki tumbuh tanpa figur ayah, beberapa dampak yang mungkin muncul antara lain:

  1. Kesulitan dalam Pengambilan Keputusan: Anak menjadi ragu-ragu karena tidak memiliki contoh nyata dalam bersikap tegas.
  2. Kurangnya Rasa Percaya Diri: Ketidakhadiran ayah dapat mengurangi rasa percaya diri anak, terutama dalam situasi yang membutuhkan keberanian.
  3. Krisis Identitas Maskulin: Anak laki-laki mungkin merasa kesulitan memahami peran dan tanggung jawab mereka sebagai laki-laki tanpa bimbingan dari figur ayah.

Dalam konteks ini, kehadiran ayah bukan hanya sebatas fisik, tetapi juga emosional dan psikologis, sangat penting untuk membentuk kepribadian dan karakter anak yang kokoh.

Ketegasan Ayah dalam Pengasuhan dan Dampaknya pada Anak Laki-Laki

Dalam pengasuhan anak, seorang ayah biasanya memainkan peran penting dalam hal ketegasan. Ayah cenderung lebih lugas dalam mengambil keputusan terkait urusan keluarga, seperti memberikan jawaban tegas berupa “tidak” atau “iya” terhadap suatu situasi. Sikap ini tidak hanya memengaruhi dinamika keluarga tetapi juga memberikan contoh langsung bagi anak-anak, terutama anak laki-laki.

Ketegasan ini menjadi elemen penting dalam pembentukan kepribadian anak laki-laki. Dengan melihat bagaimana ayah membuat keputusan dengan yakin, anak laki-laki belajar untuk:

  1. Mengambil Keputusan dengan Tegas: Mereka tumbuh dengan memahami pentingnya bersikap jelas dan konsisten dalam berbagai situasi.
  2. Mengembangkan Kepercayaan Diri: Anak laki-laki yang meniru ketegasan ayah cenderung lebih percaya diri dalam menyatakan pendapat atau menentukan pilihan mereka.
  3. Menumbuhkan Sikap Bertanggung Jawab: Ketegasan ayah juga mengajarkan anak laki-laki bahwa setiap keputusan memiliki konsekuensi yang harus dihadapi dengan penuh tanggung jawab.

Ketika seorang ayah hadir sebagai panutan yang tegas, anak laki-laki akan lebih mudah menginternalisasi sikap tersebut, membantunya tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berani mengambil langkah tegas saat dewasa.

Dampak Fatherless pada Anak Laki-Laki: Peragu dan Kurang Pengendalian Diri

Ketidakhadiran figur ayah dalam kehidupan seorang anak laki-laki dapat berdampak signifikan pada pembentukan kepribadian mereka. Salah satu efek yang sering muncul adalah ketidakmampuan untuk tegas dalam mengambil keputusan.

Menurut Ustaz Bendri, fenomena fatherless sering kali membuat anak laki-laki tumbuh menjadi individu yang ragu-ragu. “Makanya, di antara akibatnya, banyak muncul laki-laki yang peragu,” ujarnya.

Hati-Hati dengan Jawaban “Terserah”

Bendri juga mengingatkan agar lebih waspada terhadap laki-laki yang sering menggunakan kata “terserah”, terutama ketika mereka dihadapkan pada situasi yang membutuhkan keputusan jelas. Jawaban seperti ini bisa menjadi tanda bahwa mereka kesulitan membuat keputusan karena kurangnya bimbingan dan contoh dari figur ayah di masa kecil.

Dampak Lain: Mudah Terbawa Perasaan dan Pemarah

Selain menjadi peragu, anak laki-laki yang tumbuh tanpa ayah juga cenderung mengalami masalah dalam pengendalian emosi. Beberapa dampak yang sering terlihat meliputi:

  • Mudah Terbawa Perasaan (Baper): Mereka sering kali sulit memisahkan emosi dari situasi, sehingga lebih mudah terpengaruh secara emosional.
  • Pemarah: Kurangnya kontrol diri membuat mereka lebih cepat kehilangan kesabaran atau bereaksi secara berlebihan dalam menghadapi masalah.
  • Mudah Dipengaruhi: Anak laki-laki tanpa pendirian yang kuat cenderung mudah terpengaruh oleh orang lain, baik itu teman sebaya maupun figur negatif di sekitarnya.

 

 

Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co

Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *