Cara Menurunkan Panas Anak Tanpa Obat

  • Whatsapp
Cara Menurunkan Panas Anak Tanpa Obat

Saat anak demam, orang tua mungkin merasa khawatir dan ingin segera memberikan obat penurun panas. Namun, ada beberapa cara menurunkan panas anak tanpa obat tapi ada juga secara alami yang bisa dilakukan untuk menurunkan panas anak.

Ada bannyak cara menurunkan panas anak tanpa obat. Namun, para bunda harus perhatikan jika ada cara alami yang bisa membantu menurunkan panas anak, jangan langsung memberikannya sebelum memiliki ke akuratan informasi dari dokter ahli atau para medis Kesehatan anak terdekat.

Read More

Cara  Menurunkan Panas Anak Tanpa Obat, Mudah Secara Alami

1. Memberikan Cairan Lebih Banyak 

Anak yang demam membutuhkan cairan lebih banyak untuk mencegah dehidrasi dan membantu mengeluarkan panas dari tubuh. Jika sudah tidak menyusui, berikan air putih, jus buah encer, atau larutan elektrolit.

 

2. Mandi Air Hangat 

Mandi air hangat bisa membantu menurunkan suhu tubuh dengan cara menguapkan air dari kulit. Hindari mandi air dingin atau alkohol, karena bisa membuat anak menggigil dan meningkatkan suhu tubuh.

 

3. Mengompres dengan Air Suam Kuku

Mengompres bagian tubuh yang panas, seperti dahi, leher, ketiak, atau selangkangan, dengan air suam kuku bisa membantu meredakan demam. Jangan menggunakan air terlalu dingin atau hangat, karena bisa menimbulkan efek sebaliknya12.

 

4. Memberikan Buah – Buahan

Beberapa buah-buahan bisa membantu menurunkan panas anak dengan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memberikan antioksidan. Contoh buah-buahan yang baik untuk anak demam adalah jeruk, apel, pisang, semangka, dan anggur3.

 

5. Hindari Memakaikan Baju Tebal

Baju tebal bisa membuat anak sulit mengeluarkan panas dari tubuh dan membuat demam semakin tinggi. Jika ingin memberi selimut, pilih yang tipis juga.

 

Cara Pengobatan Secara Resep Dokter

Jika cara-cara alami di atas tidak berhasil menurunkan panas anak dalam waktu 24 jam, atau jika anak mengalami gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti kejang, lemas, muntah-muntah, atau ruam kulit, sebaiknya bawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut4.

Dokter akan menentukan penyebab demam anak dan memberikan resep obat yang sesuai. Beberapa contoh obat penurun panas yang biasa diresepkan dokter adalah:

 

Parasetamol

Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat kimia yang menyebabkan peradangan dan nyeri. Parasetamol bisa diberikan kepada anak usia 2 bulan ke atas dengan dosis sesuai berat badan5.

 

Ibuprofen

Obat ini termasuk golongan anti inflamasi non steroid (AINS) yang juga bisa menghambat prostaglandin. Ibuprofen bisa diberikan kepada anak usia 6 bulan ke atas dengan dosis sesuai berat badan5.

 

Antibiotik

Obat ini diberikan jika demam anak disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan, pneumonia, atau infeksi saluran kemih. Antibiotik harus diminum sesuai petunjuk dokter dan jangan dihentikan sebelum habis6.

 

Tips Mencegah Demam Pada Anak

Selain mengetahui cara menurunkan panas anak tanpa obat, orang tua juga perlu mengetahui cara mencegah demam pada anak. Demam adalah salah satu gejala umum yang menunjukkan bahwa tubuh sedang melawan infeksi atau penyakit. 

Dengan mencegah demam, orang tua bisa menghindari komplikasi yang mungkin terjadi, seperti dehidrasi, kejang, atau kerusakan otak. Berikut adalah beberapa tips mencegah demam pada anak:

 

1. Menjaga Kebersihan

Kebersihan adalah kunci utama untuk mencegah penularan kuman penyebab demam. Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan, setelah buang air kecil atau besar, setelah bermain di luar, atau setelah bersentuhan dengan orang sakit. Bersihkan juga mainan, peralatan makan, dan tempat tidur anak secara rutin.

 

2. Memberikan Vaksin

Vaksin adalah cara efektif untuk melindungi anak dari berbagai penyakit yang bisa menyebabkan demam, seperti campak, cacar air, influenza, hepatitis, dan meningitis. Ikuti jadwal imunisasi anak sesuai anjuran dokter dan pastikan anak mendapatkan vaksin lengkap.

 

3. Memberikan Nutrisi Seimbang

Nutrisi seimbang bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dan membuatnya lebih tahan terhadap infeksi. Berikan anak makanan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan serat dalam porsi yang sesuai usia. Hindari makanan yang mengandung gula, pengawet, pewarna, atau bahan kimia lain yang bisa merusak kesehatan anak.

 

4. Memberikan Istirahat Cukup

Istirahat cukup bisa membantu tubuh anak memulihkan diri dari aktivitas sehari-hari dan menjaga keseimbangan hormon. Anak usia 1-3 tahun membutuhkan istirahat sekitar 12-14 jam per hari, sedangkan anak usia 4-6 tahun membutuhkan istirahat sekitar 10-12 jam per hari. Jika anak kurang istirahat, tubuhnya akan mudah lelah dan rentan terkena infeksi.

 

5. Menghindari Paparan Asap Rokok

Asap rokok bisa merusak saluran pernapasan anak dan meningkatkan risiko terkena infeksi virus atau bakteri yang bisa menyebabkan demam. Jika Kamu atau anggota keluarga lain merokok, hindari merokok di dekat anak atau di dalam rumah. Lebih baik lagi jika Kamu berhenti merokok demi kesehatan Kamu dan keluarga.

 

Manfaat dan Efek Samping Obat Penurun Panas

Obat penurun panas adalah salah satu obat yang sering digunakan untuk mengatasi demam pada anak. Obat penurun panas bisa membantu meredakan rasa tidak nyaman, nyeri, dan lemas yang disebabkan oleh demam.

Penurun panas juga bisa membantu mencegah komplikasi yang mungkin terjadi akibat demam yang terlalu tinggi, seperti kejang atau kerusakan otak.

Namun, obat penurun panas juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai, seperti:

• Alergi

Beberapa anak mungkin alergi terhadap obat penurun panas, seperti parasetamol atau ibuprofen. Gejala alergi bisa berupa gatal-gatal, ruam kulit, pembengkakan, sesak napas, atau syok anafilaksis. Jika anak mengalami gejala alergi setelah minum obat penurun panas, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.

 

• Overdosis

Minum obat penurun panas lebih dari dosis yang dianjurkan bisa menyebabkan overdosis, yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan anak. Gejala overdosis bisa berupa mual, muntah, sakit perut, diare, keringat dingin, pucat, lemas, pusing, atau koma. Jika anak mengalami gejala overdosis setelah minum obat penurun panas, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.

 

• Interaksi

Obat penurun panas bisa berinteraksi dengan obat lain yang sedang diminum anak, seperti antibiotik, antikoagulan, antidepresan, atau antiepilepsi. 

Interaksi obat bisa meningkatkan atau menurunkan efektivitas obat tersebut, atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Jika anak sedang minum obat lain selain obat penurun panas, konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat penurun panas.

Oleh karena itu, orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan obat penurun panas kepada anak. Ikuti petunjuk dokter dan baca label kemasan obat dengan teliti sebelum memberikan obat penurun panas kepada anak.

Jangan memberikan obat penurun panas kepada anak tanpa resep dokter atau lebih dari dosis yang dianjurkan. Jika ada pertanyaan atau keraguan tentang obat penurun panas, tanyakan kepada dokter atau apoteker.

 

Kesimpulan

Demam pada anak adalah hal yang wajar terjadi sebagai respons tubuh terhadap infeksi atau penyakit. Namun, demam juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan komplikasi bagi anak jika tidak ditangani dengan baik. 

Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui cara menurunkan panas anak tanpa obat yang aman dan efektif, seperti memberikan cairan lebih banyak, mandi air hangat, mengompres dengan air suam kuku, memberikan buah-buahan, dan hindari memakaikan baju tebal.

Selain itu, orang tua juga perlu mengetahui cara pengobatan resep dokter jika demam anak tidak kunjung turun atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan. Beberapa contoh obat penurun panas yang biasa diresepkan dokter adalah parasetamol, ibuprofen, dan antibiotik.

Nah, demikianlah artikel tentang cara menurunkan panas anak tanpa obat yang cukup di rekomendasikan bagi para bunda se Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih!

 

Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co

Baca juga artikel seputar Medical dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *