Ariel Tatum – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, aktris Ariel Tatum hadir sebagai pembicara dalam acara Mendengar Jiwa yang diselenggarakan di Pos Bloc pada Sabtu (12/10/2024). Di hadapan para peserta, Ariel secara terbuka membagikan tips dan pengalaman pribadinya dalam menjaga kesehatan mental di tengah kesibukannya sebagai publik figur.
Ariel, yang dikenal sebagai advokat kesehatan mental, menekankan pentingnya perawatan diri (self-care) dan menjaga keseimbangan dalam hidup. Menurutnya, memahami kebutuhan diri sendiri dan tahu kapan harus beristirahat adalah kunci utama. “Kita sering kali terlalu keras pada diri sendiri, dan itu bisa berdampak buruk pada kesehatan mental kita,” ujar Ariel. Ia juga menambahkan bahwa menetapkan batasan, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi, sangat penting untuk menjaga keseimbangan emosional.
Acara tersebut menjadi momen berharga bagi banyak orang, di mana Ariel dengan tulus berbagi cerita bagaimana ia melalui masa-masa sulit dalam hidupnya, serta langkah-langkah sederhana yang ia terapkan untuk menjaga kesehatan mentalnya. Tips yang ia bagikan tidak hanya relevan bagi publik figur, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin menjalani hidup dengan lebih sehat secara mental.
Ariel Tatum Bagikan Tips Jaga Kesehatan Mental: Pentingnya Journaling
Salah satu tips kesehatan mental yang dibagikan Ariel Tatum dalam acara Mendengar Jiwa di Pos Bloc adalah journaling. Bagi Ariel, mencatat aktivitas sehari-hari membantu dirinya lebih memahami emosi dan pikiran yang ia rasakan selama menjalani berbagai kesibukan.
“Aku mencoba mengulik diri dengan melakukan journaling, misalnya Senin-Sabtu kerja, aku catat semua kerjaan aku,” ujar Ariel. Melalui journaling, ia mampu melihat kembali setiap hal yang telah dilakukannya, mengevaluasi, serta menemukan pola-pola yang memengaruhi suasana hatinya. Menurutnya, kegiatan sederhana ini tidak hanya membantu mengurangi beban pikiran, tetapi juga memberinya ruang untuk refleksi diri.
Ariel menekankan bahwa dengan mencatat setiap pekerjaan dan perasaan yang muncul selama hari-hari produktifnya, ia dapat lebih mudah mengelola stres dan menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Ariel Tatum: Evaluasi Diri untuk Cegah Burnout
Selain mencatat aktivitas harian melalui journaling, Ariel Tatum juga melakukan evaluasi secara rutin terhadap kegiatan-kegiatannya. Hal ini ia lakukan untuk memastikan bahwa setiap aktivitas tidak menghabiskan terlalu banyak energi dan berdampak negatif pada kesehatannya, baik secara fisik maupun mental.
Setelah mencatat aktivitasnya, Ariel mempelajari apakah rutinitasnya terlalu membebani dan membuatnya merasa kelelahan secara emosional. Pemain film Sayap-sayap Patah itu menyadari pentingnya melakukan evaluasi untuk mencegah terjadinya burnout, sebuah kondisi yang sering dialami banyak orang akibat tekanan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.
Dengan mengevaluasi apa yang ia kerjakan, Ariel dapat mengidentifikasi hal-hal yang perlu dikurangi atau diubah dalam kesehariannya agar tetap bisa menjaga keseimbangan. Ia menegaskan pentingnya mendengarkan tubuh dan pikiran, serta memberikan ruang istirahat ketika diperlukan, sehingga tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan mental.
Ariel Tatum Jaga Kesehatan Mental dengan Mengambil Hari Minggu untuk Diri Sendiri
Salah satu cara Ariel Tatum menjaga kesehatan mentalnya adalah dengan tidak mengambil pekerjaan di hari Minggu. Bagi Ariel, memiliki satu hari dalam seminggu untuk benar-benar beristirahat dan fokus pada diri sendiri sangat penting agar tidak merasa kewalahan dengan tekanan pekerjaan. Istirahat di hari Minggu menjadi bagian dari rutinitas self-care yang membantu dirinya tetap seimbang dan menjaga kesehatannya.
Namun, perjalanan Ariel dalam menjaga kesehatan mental tidak selalu mudah. Sejak usia 13 tahun, Ariel sudah menjalani terapi untuk mengatasi gangguan mental yang dialaminya. Ia didiagnosis dengan Borderline Personality Disorder (BPD) atau Gangguan Kepribadian Ambang, sebuah gangguan kesehatan mental yang ditandai oleh pola perilaku, suasana hati, dan hubungan yang tidak stabil. Orang yang hidup dengan BPD sering kali mengalami perubahan suasana hati yang intens, ketidakstabilan dalam hubungan interpersonal, citra diri yang tidak konsisten, serta ketakutan mendalam akan ditinggalkan.
Dalam perjalanan panjangnya menjalani terapi, Ariel menemukan pentingnya menjaga ritme hidup yang seimbang, termasuk memberikan waktu khusus untuk diri sendiri. Dengan langkah-langkah seperti ini, ia berhasil mengelola gangguannya dan tetap produktif dalam kariernya. Pengalaman pribadi Ariel ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih peduli pada kesehatan mental mereka.
Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co
Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com