Peristiwa jantung kolaps saat seseorang berolahraga masih kerap ditemukan. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika seseorang memaksa beraktivitas fisik dengan kondisi yang tidak terukur.
Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Bambang Dwiputra Sp JP (K) mengatakan umumnya tubuh akan memberikan tanda-tanda sebelum kolaps, sehingga ini bisa diantisipasi supaya seseorang bisa terhindar dari ambruk tiba-tiba.
“Biasanya ada tanda-tanda yang harus diwaspadai dan kita bisa merasakan sendiri. Seperti napas tidak sampai, nyeri dada, keringat dingin, mata kunang-kunang kayak mau pingsan,” kata dr Bambang kepada detikcom di Cicalengka, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (9/12/2024).
“Kalau muncul tanda-tanda seperti itu saat berolahraga, lebih baik berhenti atau kita kurangin intensitas latihan kita,” sambungnya.
dr Bambang juga menekankan pentingnya istirahat yang cukup sebelum melakukan aktivitas fisik, terlebih olahraga berat seperti sepak bola, futsal, atau basket.
“Nomor satu anjurannya ketika olahraga kondisi badan kita itu penting. Apakah kita dalam keadaan fit atau bugar atau tidak. Misal kita lelah nih habis kerja seharian, kita mau paksain olahraga high impact tentu efeknya akan tidak baik,” kata dr Bambang.
Selain itu, pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelahnya juga tak kalah pentingnya. Namun, hal ini kadang masih sering diabaikan.
“Pemanasan itu sangat penting, kadang-kadang orang suka lupa. Misalnya mereka mau lari kenceng, tapi tanpa pemanasan itu kurang baik efeknya,” kata dr Bambang.
“Terus dalam olahraga itu ada recovery atau pendinginan, itu juga penting. Biasanya kita butuh 10-20 menit untuk melakukan pendinginan,” tutupnya.