Apakah kamu pernah mendengar istilah bentuk tes kebugaran jasmani? Ya, istilah tersebut memang kurang familiar, kecuali bagi kamu yang sangat menyukai dunia kesehatan dan olahraga. Tes kebugaran jasmani adalah serangkaian tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan fisik seseorang dalam berbagai aspek, seperti kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelenturan, dan daya tahan.
Bentuk tes kebugaran jasmani biasanya dilakukan oleh atlet, pelajar, atau pekerja yang membutuhkan kondisi fisik yang prima untuk menjalankan tugasnya. Dan bukan rahasia lagi, jika tes kebugaran jasmani bisa membantu tubuh untuk mengevaluasi kesehatan dan status fisik seseorang secara keseluruhan.
Jenis dan Bentuk Tes Kebugaran Jasmani yang Perlu Kamu Tahu
Tes ini juga dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki seseorang dalam hal kebugaran jasmani. Dengan demikian, seseorang dapat mengetahui apa yang perlu ditingkatkan atau dipertahankan untuk mencapai kondisi fisik yang optimal.
Jenis-Jenis Tes Kebugaran Jasmani
Ada berbagai jenis tes kebugaran jasmani yang dapat dilakukan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan seseorang. Beberapa jenis tes kebugaran jasmani yang umum dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tes Kekuatan dan Daya Tahan Otot
Yang pertama ada tes kekuatan dan daya tahan otot yang bertujuan untuk mengukur jumlah kekuatan maksimal yang dapat diberikan oleh otot atau kelompok otot tertentu dalam satu waktu. Selain itu, tes ini bertujuan untuk mengukur lamanya waktu otot dapat berkontraksi sebelum mengalami kelelahan. Dengan menggunakan tes ini, maka kamu bisa mengetahui otot atau kelompok otot mana saja yang memiliki kekuatan paling besar, serta mana yang lemah dan berisiko cedera. Beberapa contoh tes kekuatan dan daya tahan otot adalah:
– Push-up
Tes ini mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan, bahu, dada, dan punggung. Cara melakukan tes ini adalah dengan berbaring telungkup di lantai dengan kedua tangan menumpu di samping dada.
Kemudian, luruskan lengan dan angkat tubuh hingga hanya menyentuh lantai dengan ujung jari kaki. Turunkan tubuh hingga dada menyentuh lantai dan ulangi gerakan ini sebanyak mungkin dalam waktu satu menit.
– Sit-up
Bentuk tes ini mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut. Cara melakukan tes ini adalah dengan berbaring terlentang di lantai dengan kedua lutut ditekuk dan kedua kaki selebar kurang lebih 25 cm. Kedua tangan disilangkan di belakang kepala. Kemudian, angkat tubuh hingga siku menyentuh lutut dan kembali ke posisi awal. Ulangi gerakan ini sebanyak mungkin dalam waktu satu menit.
– Pull-up
Tes ini mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan, bahu, dan punggung. Cara melakukan tes ini adalah dengan bergantung pada tiang atau batang besi dengan kedua tangan memegangnya dengan lebar bahu.
Kemudian, tarik tubuh hingga dagu melewati batang besi dan turunkan tubuh hingga lengan lurus kembali. Ulangi gerakan ini sebanyak mungkin tanpa melepaskan pegangan.
2. Tes Kecepatan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang untuk bergerak secepat mungkin dalam jarak tertentu. Metode Tes ini dapat mengetahui seberapa cepat seseorang dapat merespon rangsangan atau situasi yang membutuhkan gerakan cepat. Beberapa contoh tes kecepatan adalah:
– Lari cepat 50 meter
Tes ini mengukur kecepatan lari dalam jarak pendek. Cara melakukan tes ini adalah dengan berdiri di belakang garis start dengan posisi siap lari. Setelah mendengar aba-aba atau bunyi peluit, segera berlari secepat mungkin menuju garis finish yang berjarak 50 meter dari garis start. Jangan lupa untuk selalu mencatat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lari yang kamu lakukan.
– Lari estafet 4 x 100 meter
Tes ini mengukur kecepatan lari dalam jarak sedang dengan pergantian tongkat. Cara melakukan tes ini adalah dengan membentuk empat orang dalam satu tim yang masing-masing berdiri di titik start yang berbeda.
Tim pertama akan memegang tongkat dan berlari secepat mungkin menuju tim kedua yang berjarak 100 meter. Setelah sampai, tongkat diserahkan kepada tim kedua yang kemudian berlari menuju tim ketiga, dan seterusnya hingga tim keempat menyelesaikan lari. Dan langkah terakhir adalah kamu perlu mencatat waktu yang dibutuhkan oleh tim untuk menyelesaikan lari.
3. Tes Kelincahan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang untuk mengubah arah gerakan dengan cepat dan akurat. Metode Tes ini dapat mengetahui seberapa lincah seseorang dalam menghadapi situasi yang membutuhkan perubahan gerakan secara tiba-tiba. Beberapa contoh tes kelincahan adalah:
– Lari bolak-balik
Tes ini mengukur kelincahan dalam berlari dengan perubahan arah. Cara melakukan tes ini adalah dengan menyiapkan lintasan lari sepanjang 20 meter dengan dua garis batas di kedua ujungnya. Di setiap garis batas, letakkan bola bernomor.
Peserta berdiri di garis start dan setelah mendengar aba-aba, segera berlari menuju garis batas dan mengambil sebuah bola bernomor. Setalah itu, kamu bisa berbalik arah, lalu pergi berlari menuju garis batas lainnya untuk menukarkan bola bernomor yang di bawa dengan bola bernomor lainnya. Ulangi gerakan ini hingga mencapai jarak total 100 meter. Jangan lupa untuk selalu mencatat waktu yang di butuhkan untuk menyelesaikan lari.
– Slalom
Tes ini mengukur kelincahan dalam berlari dengan menghindari rintangan. Cara melakukan tes ini adalah dengan menyiapkan lintasan lari sepanjang 30 meter dengan lima tiang atau kerucut yang di letakkan secara merata di tengah lintasan.
Peserta berdiri di garis start dan setelah mendengar aba-aba, segera berlari melewati tiang atau kerucut dengan gerakan zig-zag hingga mencapai garis finish. Selanjutnya, catatlah waktu yang di butuhkan untuk menyelesaikan lari.
4. Tes Kelenturan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang untuk membentuk sudut maksimal pada sendi-sendi tubuhnya. Perlu di ketahui juga, bahwa tes ini dapat mengetahui seberapa fleksibel seseorang dalam melakukan gerakan yang membutuhkan kelenturan otot dan sendi. Beberapa contoh tes kelenturan adalah:
– Sit and reach
Tes ini mengukur kelenturan otot paha belakang dan pinggang. Cara melakukan tes ini adalah dengan duduk di lantai dengan kedua kaki lurus ke depan dan menyentuh kotak pengukur jarak.
Kemudian, letakkan kedua tangan di atas satu sama lain dan dorong kotak pengukur jarak sejauh mungkin dengan tubuh tetap lurus. Terakhir, Catatlah semua jarak yang di capai oleh ujung jari tangan.
– Shoulder stretch
Tes ini mengukur kelenturan otot bahu. Cara melakukan tes ini adalah dengan mengangkat tangan kanan ke atas dan membengkokkannya ke belakang kepala. Kemudian, turunkan tangan kiri ke bawah dan membengkokkannya ke belakang punggung.
Coba pertemukan kedua ujung jari tangan di belakang punggung. Ulangi gerakan ini dengan posisi tangan yang terbalik. Catat apakah kedua ujung jari tangan dapat bersentuhan atau tidak.
Dan selesai sudah penjelasan kita tentang jenis dan bentuk tes kebugaran jasmani yang perlu kamu tahu. semoga informasi ini bermanfaat, dan menambah wawasanmu. Sampai jumpa pada artikel menarik lainnya di situs ini.
Baca artikel dan berita menarik dari Googlywoogly.co
Baca juga artikel seputar Nutrisi dan Perawatan atau berita teknologi dari cuaninaja.com